 
                  Nawi Arigi: Semangat Hidup Masyarakat Tolikara
Wamena - Kabupaten Tolikara merupakan salah satu wilayah yang paling menawan yang ada di provinsi Papua Pegunungan. Daerah ini dihimpit oleh pegunungan-pegunungan yang megah dan dikenal dengan topografi yang menantang serta memiliki kekayaan budaya yang otentik.
Masyarakat secara turun-temurun masih menjaga tradisi serta kearifan lokal yang sangat kuat. Seperti metode pertanian bedeng, upacara bakar batu (Barapen), hingga tradisi potong jari (Iki Palek) yang sarat makna akan duka yang mendalam.
Dalam segala keunikannya ini, masyarakat Tolikara memiliki sebuah moto atau semangat yang menjadi panduan hidup serta kebanggaan bersama yang dikenal melalui sebuah ungkapan Nawi Arigi.
Nawi Arigi bukanlah sekedar rangkaian kata bisa melainkan sebuah moto, filosofi dan semangat yang sangat dipegang teguh oleh masyarakat Tolikra yang melambangkan identitas diri serta kecintaan akan tanah air dan visi pembangunan yang dicita-citrakan manyarakat Tolikra. Kata Nawi Arigi diterjemahkan dalam arti “Permata Ditengah Bumi Papua”.
Baca juga: MK Pisahkan Pemilu Nasional dan Daerah, Ini Alasan dan Dampaknya bagi Demokrasi Indonesia
Sarat Makna dan Filosofi
Frasa yang sederhana ini menyimpan makna yang mendalam bagi masyarakat Tolikara. Secara geografis Tolikara terletak di daerah pegunungan dan sebagian wilayah masih terisolasi, masyarakat melihat ini sebagai permata yang menunjukkan akan kekayaan alam, budaya, dan spiritual yang dimiliki jauh lebih berharga dibandingkan dengan kesulitan-kesulitan yang ada. Hal ini menjadi cerminan rasa syukur serta atas keindahan dan kekayaan alam yang ada.
Nawi Arigi merupakan ungkapan rasa cinta yang mendalam terhadap tanah kelahiran. Hal ini menjadikan setiap masyarakat Tolikara memilika rasa tanggung jawab untuk memberikan yang terbaik bagi tanah Tolikara.
Nawi Arigi menjadi fondasi yang mendorong masyarakat Tolikara untuk hidup secara dinamis, kreatif, sejahtera demi kemajuan daerah Tolikara.
Nawi Arigi dalam Konteks Sosial dan Budaya
Filosofi Nawi Arigi menjadi nyata dalam aspek kehidupan di Tolikara yang memperkuat ikatan kekeluargaan dan semangat gotong royong. Rasa memiliki yang telah tertanam dalam jiwa masyarakat Tolikara menjadi motivasi untuk bekerja sama memelihara lingkungan dan memajukan komunitas mereka.
Semangat Nawi Agiri juga mengisyaratkan makna bahwa Kabupaten Tolikara harus menjadi tempat terbuka dan damai. Hal ini terwujud dalam pemberian tanah oleh warga lokal bagi warga pendatang yang mewujudkan kerukunan dan perdamaian yang kuat.
Jiwa Tolikara
Nawi Arigi bukan hanya slogan melainkan jiwa Kabupaten Tolikara yang mewakili kekayaan alam yang tersembunyi dan juga panggilan untuk membangun masa depan yang sejahtera. Melalui semangat Nawi Arigi mesyarakat Tolikra menegaskan posisi mereka sebagai pribadi yang tangguh, cinta akan perdamaian dan memiliki rasa bangga akan warisan budaya yang mereka miliki sebagai Permata di Tengah Bumi Papua.
                           
                           
                           
                        
