Berita Terkini

Memahami Arti Popularitas dan Pengaruhnya dalam Dunia Politik

Wamena - Popularitas memiliki peran yang penting untuk mendorong seseorang untuk mencalonkan diri sebagai calon legislatif dalam pemilihan umum.

Biasanya seseorang yang sudah populer melalui kipra sosial, karier, publik, maupun media massa, dapat dengan mudah mempengaruhi masyarakat dan mendapat dukungan karena calon legislatif biasanya memiliki kepercayaan yang tinggi untuk mencalonkan diri dalam pemilihan umum karena sudah dikenal luas oleh masyarakat.

Tingkat popularitas yang tinggi menjadi modal awal calon legislatif untuk mencalonkan diri dan menjadi peluang untuk dipilih oleh rakyat.

Namun tidak selalu popularitas menjamin kemenangan, perlu strategi kampanye yang efektif untuk mengubah pengenalan publik menjadi nyata dan mampu menjaga citra positif serta membangun komunikasi yang baik dengan masyarakat serta membangun visi dan misi yang relevan sesuai dengan kebutuhan rakyat oleh karena itu popularitas dapat membuka jalan bagi calon legislatif karena pesan dan programnya lebih cepat sampai kepada masyarakat luas dan peluang menang dalam pemilu lebih tinggi.

 

Pengertian Popularitas

Popularitas adalah kondisi dimana seseorang dikenal,diperhatikan, disukai oleh banyak orang. Kata popularitas berasal dari kata “populer” yang berarti “dikenal dan disukai”.

Popularitas menunjukkan tingkat penerimaan atau perhatian publik terhadap sesuatu. Semakin banyak orang yang mengenal, membicarakan, dan menyukai hal tersebut, semakin tinggi tingkat popularitasnya dikalangan masyarakat luas.

 

Baca juga: Apa itu Populisme dan Apa Dampaknya Untuk Sebuah Negara ?

 

Peran Popularitas dalam Politik dan Pentingnya bagi Caleg DPR

Dalam dunia politik, popularitas bukan sekadar keterkenalan, tetapi mencakup seberapa jauh seorang tokoh dikenal, disukai, dan dipercaya oleh masyarakat.

Popularitas menjadi pintu masuk yang menghubungkan calon pemimpin atau calon legislatif (caleg) dengan pemilih. Tanpa dikenal publik, sehebat apa pun gagasan, program, atau kapabilitas seorang tokoh, akan sulit menjangkau hati dan suara masyarakat.

1. Popularitas sebagai Modal Awal Mendapat Dukungan

Popularitas menjadi modal awal yang sangat penting dalam persaingan politik. Pemilih cenderung memilih sosok yang mereka kenal. Tokoh yang namanya sering muncul di ruang publik, baik melalui media, kegiatan sosial, maupun interaksi langsung, memiliki peluang lebih besar untuk menarik simpati dan dukungan. Inilah yang membuat banyak caleg mulai memperkenalkan diri jauh sebelum masa kampanye dimulai.

2. Mengangkat Elektabilitas dalam Pemilu

Tingkat popularitas memiliki hubungan erat dengan elektabilitas atau peluang keterpilihan. Semakin dikenal dan disukai seorang tokoh, semakin tinggi kemungkinan ia dipilih dalam pemilu. Banyak survei politik membuktikan bahwa calon dengan popularitas tinggi lebih unggul dibanding calon lain yang kurang dikenal. Namun, popularitas bukan satu-satunya penentu kemenangan; rekam jejak, kapabilitas, dan program kerja tetap menjadi faktor penting.

3. Membangun Citra dan Kepercayaan Publik

Popularitas yang dibangun melalui tindakan nyata—bukan sekadar pencitraan—akan menghasilkan kepercayaan publik.

Tokoh yang aktif hadir di tengah masyarakat, peduli terhadap isu sosial, dan menunjukkan integritas akan lebih dipercaya. Kepercayaan ini menjadi legitimasi sosial yang menguatkan posisi seorang pemimpin atau wakil rakyat.

4. Mempermudah Komunikasi Politik

Tokoh yang populer lebih mudah menyampaikan pesan politiknya kepada masyarakat. Pesan, visi, dan program kerja akan lebih cepat diterima jika disampaikan oleh sosok yang familiar.

Di era digital, hal ini semakin terasa. Media sosial menjadi ruang penting bagi politisi untuk berinteraksi langsung dengan pemilih, membangun kedekatan emosional, dan memperkuat dukungan.

5. Menarik Dukungan Partai, Relawan, dan Sponsor

Popularitas bukan hanya menarik suara pemilih, tetapi juga dukungan dari partai politik, relawan, hingga sponsor.

Partai cenderung mengusung caleg populer karena dianggap mampu mendongkrak suara partai. Relawan dan pendukung pun lebih antusias membantu tokoh yang memiliki peluang besar untuk menang.

6. Popularitas sebagai Sarana Pengaruh dan Kekuasaan

Dalam politik, pengaruh sering berasal dari seberapa besar seseorang dikenal dan diperhatikan. Popularitas memberi kekuatan untuk membentuk opini publik, menyuarakan isu penting, bahkan memengaruhi arah kebijakan.

Namun, kekuasaan ini harus digunakan secara bijak agar tidak berubah menjadi manipulasi atau politik pencitraan semata.

7. Popularitas Harus Didukung Kapabilitas dan Integritas

Meskipun sangat penting, popularitas tidak boleh menjadi satu-satunya ukuran dalam memilih pemimpin atau wakil rakyat. Tokoh yang hanya mengandalkan ketenaran tanpa kemampuan dan integritas justru dapat menyesatkan publik.

Politik yang sehat harus menyeimbangkan antara popularitas dan kapabilitas. Caleg yang populer juga harus membuktikan komitmennya pada visi, program kerja, serta kedekatan tulus dengan masyarakat.

Popularitas adalah modal strategis dalam politik, terutama bagi calon legislatif. Ia membantu membuka pintu hati pemilih, meningkatkan elektabilitas, membangun kepercayaan, dan memperluas jaringan dukungan.

Namun, popularitas harus sejalan dengan integritas, kompetensi, dan pengabdian kepada masyarakat agar tidak hanya menjadi pencitraan sesaat, melainkan kekuatan untuk membawa perubahan nyata.

 

Baca juga: Mengenal Politik Identitas dan Dampaknya terhadap Demokrasi Indonesia

 

Bedanya Popularitas dan Elektabilitas 

1. Pengertian Popularitas

Popularitas 

Dikenal banyak orang, popularitas adalah seberapa seseorang dikenal oleh masyarakat luas.

Contohnya, Ada beberapa selebriti yang sudah terkenal di dunia keartisan dan mencoba terjun langsung dalam dunia politik karena sebelumnya artis tersebut sudah populer di dunia keartisan maka banyak masyarakat yang memilih calon tersebut.

2. Pengertian Elektabilitas

Elektabilitas 

Dipilih banyak orang, tingkat kemungkinan seseorang dipilih oleh masyarakat dalam pemilu karena mungkin calon tersebut tidak terkenal tapi dinilai jujur dan punya program bagus sehingga banyak orang yang ingin memilihnya.Artinya, bukan hanya dikenal, tapi juga disukai dan dipercaya untuk dipilih rakyat.

Popularitas adalah dikenal banyak orang, sedangkan elektabilitas adalah dipilih banyak orang.
Seorang calon bisa populer tapi belum tentu elektabilitasnya tinggi. karena dikenal saja tidak cukup, ia juga harus disukai dan dipercaya oleh masyarakat.

Bagikan:

facebook twitter whatapps

Telah dilihat 24 kali