Buah Merah Khas Papua Pegunungan: Warisan Alam dengan Sejuta Manfaat
Wamena - Buah merah, tanaman endemik yang sudah ratusan tahun warna merah pekat dan kandungan nutrisi tinggi membuat buah ini dijuluki sebagai “emas merah Papua.”
Papua Pegunungan tidak hanya dikenal karena keindahan alam dan kekayaan budayanya, tetapi juga karena keberadaan buah merah (Pandanus conoideus) yang merupakan tanaman khas dari wilayah pegunungan Papua seperti Wamena, Tolikara, Lanny Jaya, dan daerah sekitarnya.
Baca juga: Upacara Bakar Batu, Wujud Kebersamaan dan Rasa Syukur
Ciri Khas Buah Merah
Buah merah memiliki bentuk memanjang seperti pepaya, namun dengan struktur kulit berserat. Panjangnya bisa mencapai 30–100 cm dengan berat hingga beberapa kilogram. Warna merah mengilat yang menjadi ciri utama berasal dari kandungan pigmen alami beta-karoten yang sangat tinggi.
Pohon buah merah tumbuh di dataran tinggi dan memerlukan iklim sejuk, sehingga wilayah Papua Pegunungan menjadi habitat paling ideal untuk tanaman ini.
Pemanfaatan oleh Masyarakat Adat
Sejak lama, buah merah telah menjadi bagian penting dalam kehidupan masyarakat Papua Pegunungan. Beberapa cara pemanfaatannya antara lain:
1.Bahan pangan tradisional
Minyak buah merah diperoleh melalui proses pemanasan dan pemerasan. Minyak ini kaya akan nutrisi dan sering digunakan sebagai campuran makanan dalam upacara adat maupun konsumsi harian.
2.Pengobatan tradisional
Orang Dani dan suku-suku lainnya memanfaatkan minyak buah merah untuk menambah stamina dan energi, menjaga kesehatan mata, mengobati luka atau infeksi ringan, meningkatkan imunitas tubuh
3.Komoditas ekonomi
Saat ini, buah merah semakin dikenal luas di seluruh Indonesia bahkan mancanegara. Banyak masyarakat Papua Pegunungan mulai membudidayakannya sebagai komoditas bernilai tinggi, baik dalam bentuk buah segar, minyak, maupun produk olahan lainnya.
Kandungan Nutrisi dan Manfaat Kesehatan
Berdasarkan penelitian buah merah dikenal sebagai salah satu buah lokal dengan kandungan nutrisi paling kaya. Beberapa komponen pentingnya meliputi: Beta-karoten (pro vitamin A) yang baik untuk kesehatan mata dan imunitas. Tokoferol (vitamin E) antioksidan kuat untuk regenerasi sel.
Asam lemak esensial membantu fungsi otak dan kesehatan jantung. Antioksidan alami melawan radikal bebas dan memperlambat penuaan sel.
Karena kandungan ini, minyak buah merah sering dikaitkan dengan berbagai manfaat seperti meningkatkan daya tahan tubuh, menjaga kesehatan organ vital, hingga membantu pemulihan kesehatan.
Buah merah juga telah banyak digunakan untuk pengobatan HIV/AIDS, asam urat, osteoporosis dan kanker. Kepercayaan terhadap khasiat buah merah ini telah diwariskan secara turun-temurun.
Di kutip dari Sariayu uah Merah memiliki zat warna merah pekat yang menjadi indikasi tingginya kandungan beta karoten, yang berperan sebagai antioksidan.
Buah Merah juga dipercaya menjadi rahasia kecantikan perempuan Papua, karena mengandung pelembap alami bagi kulit, termasuk kulit di area bawah mata.
Manfaat lain dari buah merah adalah melindungi kulit terbakar akibar paparan sinar sinar UV, mencegah peningkatan melanin kulit dan photoaging serta mencegah munculnya kerutan pada kulit dan penuaan dini.
Selain itu Buah merah memiliki sifat antimikroba yang dapat membantu mencegah infeksi pada luka. Dengan potensi farmakologis yang menjanjikan, buah merah layak diteliti lebih lanjut untuk pengembangan terapi alami dan berbasis bahan lokal guna mengatasi masalah luka kronis pada pasien diabetes tipe 2.
Baca juga: Makanan Ekstrem Khas Papua yang Kaya Akan Nutrisi: Antara Tradisi dan Kearifan Lokal
Potensi Pengembangan
Buah merah memiliki potensi besar sebagai produk unggulan Papua Pegunungan. Dengan budidaya yang tepat dan pelatihan pengolahan pascapanen, buah merah bisa menjadi komoditas ekspor bernilai tinggi. Selain itu, pengembangan industri herbal dan suplemen berbahan dasar buah merah semakin menarik perhatian banyak pihak.
Masyarakat adat dan pemerintah daerah dapat bekerja sama untuk menjaga kelestarian tanaman sekaligus mengembangkan inovasi produk, mulai dari minyak buah merah, kapsul herbal, hingga makanan kesehatan modern.
Buah merah bukan hanya ikon alam Papua Pegunungan, tetapi juga simbol kekayaan budaya, kesehatan, dan potensi ekonomi masyarakat setempat. Dengan terus dijaga dan dikembangkan, buah merah akan tetap menjadi kebanggaan Papua dan Indonesia secara keseluruhan.
Sumber referensi:
1. Pusat Penelitian Biologi LIPI, 2020 dalam "Kajian Fitokimia Tanaman Obat Indonesia"
2. Jurnal "Biodiversitas" Volume 21, Nomor 5, 2020 - "Antioxidant activity of Pandanus conoideus Lamk"
3. Persatuan Dokter Herbal Medik Indonesia (PDHMI) - "Panduan Penggunaan Herbal yang Aman", 2022
4. Badan Litbangkes Kementerian Kesehatan RI, 2019 - "Uji Aktivitas Antimikroba Buah Merah Papua"